Impotensi pada pria bisa disebabkan oleh kondisi fisik atau psikologis. Jika penyebabnya bersifat psikologis, seorang pria masih bisa terbangun dengan ereksi pada pagi hari tapi tidak bisa mendapatkan atau mempertahankan ereksi saat melakukan hubungan intim. Hal seperti ini biasanya disebabkan oleh salah satu kondisi psikologis seperti depresi, stress atau kecemasan. >>klik untuk mengetahui lebih lanjut apa itu penyakit pembesaran prostat <<
Setiap wanita dengan kondisi fisik yang kemungkinan tidak terbangun dengan ereksi di pagi hari. Ini menjelaskan bahwa ada yang salah dengan saraf dan pembuluh darah yang menyebabkan ereksi. Jenis impotensi pada pria ini bisa mengakibatkan kelumpuhan, diabetes, plak kolesterol di pembuluh darah dan penyebab lainnya.
Impotensi pada pria terjadi saat pria mengalami kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi. Ada banyak penyebab yang berbeda, mulai dari faktor psikologis seperti stress atau kecemasan sampai masalah dengan sirkulasi atau sistem saraf. Seringkali ada beberapa faktor yang berperan. Ketika seorang pria menjadi terangsang secara seksual. Otak mengirimkan sinyal saraf ke alat kelamin pria, yang memicu adanya ereksi.
Aliran darah ke alat kelamin secara meningkat, menyebabkan jaringan melebar dan mengeras. Masalah ereksi sering terjadi saat aliran darah ke alat kelamin tidak mencukupi. Hampir setengah dari semua pria berusia 40-70 tahun mengalami kesulitan untuk mendapatkan ereksi dibeberapa titik. Meskipun gejalanya lebih umum bahwa 1 dari 10 pria dibawah usia 40 tahun juga pernah mengalami impotensi. >>klik untuk mengetahui bahaya dari pembesaran prostat jika tidak segera ditangani <<
Penyebab fisik impotensi cenderung jatuh ke dalam 4 tipe utama meliputi:
Klinik Sentosa adalah salah satu klinik spesialis penyakit kulit dan kelamin yang berada di Jakarta, Indonesia. Menangani setiap permasalahan penyakit kulit dan kelamin seperti penyakit menular seksual (PMS), infeksi menular seksual (IMS), Andrologi dan Ginekologi. Didukung oleh dokter ahli dan peralatan medis yang modern guna membantu jalannya proses perawatan.
|
|