Konsultasi
 

Penyebab Impotensi

Jakarta : 27-07-2022 - user : 191

Apa Yang Menjadi Penyebab Impotensi Pada Pria?


Impotensi pada pria bisa disebabkan oleh kondisi fisik atau psikologis. Jika penyebabnya bersifat psikologis, seorang pria masih bisa terbangun dengan ereksi pada pagi hari tapi tidak bisa mendapatkan atau mempertahankan ereksi saat melakukan hubungan intim. Hal seperti ini biasanya disebabkan oleh salah satu kondisi psikologis seperti depresi, stress atau kecemasan. >>klik untuk mengetahui lebih lanjut apa itu penyakit pembesaran prostat <<



Setiap wanita dengan kondisi fisik yang kemungkinan tidak terbangun dengan ereksi di pagi hari. Ini menjelaskan bahwa ada yang salah dengan saraf dan pembuluh darah yang menyebabkan ereksi. Jenis impotensi pada pria ini bisa mengakibatkan kelumpuhan, diabetes, plak kolesterol di pembuluh darah dan penyebab lainnya.


Impotensi pada pria terjadi saat pria mengalami kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi. Ada banyak penyebab yang berbeda, mulai dari faktor psikologis seperti stress atau kecemasan sampai masalah dengan sirkulasi atau sistem saraf. Seringkali ada beberapa faktor yang berperan. Ketika seorang pria menjadi terangsang secara seksual. Otak mengirimkan sinyal saraf ke alat kelamin pria, yang memicu adanya ereksi.



Aliran darah ke alat kelamin secara meningkat, menyebabkan jaringan melebar dan mengeras. Masalah ereksi sering terjadi saat aliran darah ke alat kelamin tidak mencukupi. Hampir setengah dari semua pria berusia 40-70 tahun mengalami kesulitan untuk mendapatkan ereksi dibeberapa titik. Meskipun gejalanya lebih umum bahwa 1 dari 10 pria dibawah usia 40 tahun juga pernah mengalami impotensi. >>klik untuk mengetahui bahaya dari pembesaran prostat jika tidak segera ditangani <<


Penyebab Impotensi Bisa Bersifat Psikologis Atau Fisik Pada Pria


Penyebab fisik impotensi cenderung jatuh ke dalam 4 tipe utama meliputi:


  1. Kondisi vaskulogenik: yang mempengaruhi aliran darah.
  2. Kondisi hormonal: mempengaruhi kadar hormon.
  3. Kondisi anatomis: mempengaruhi struktur alat kelamin.
  4. Kondisi neurogenik: mempengaruhi saraf, otak dan sumsum tulang belakang.


Penyebab Impotensi Pada Pria


  1. Atherosclerosis
    Penyakit vaskular ini adalah salah satu penyebab impotensi yang paling umum. Hal seperti ini dapat mengurangi aliran darah ke daerah vital termasuk alat kelamin.

  2. Tekanan Darah Tinggi
    Ini juga dikenal sebagai hipertensi, kondisi seperti ini juga merupakan penyebab umum impotensi karena bisa mempengaruhi aliran darah ke alat kelamin. Hal itu terjadi ketika tekanan darah tinggi menyebabkan kerusakan pada arteri dan membuat lebih tebal. Dan bisa membatasi aliran darah.

  3. Diabetes
    Impotensi lebih sering terjadi pada penderita diabetes karena beberapa alasan. Bila kondisinya kurang dikelola maka bisa mengakibatkan kadar gula darah tinggi yang bisa merusak pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke alat kelamin. Kondisinya juga bisa merusak ujung saraf di alat kelamin yang bisa menyebabkan hilangnya perasaan. Diabetes juga terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung, depresi dan kelelahan yang semuanya dapat mempengaruhi kesehatan seksual.

  4. Penyakit Ginjal
    Penyakit ginjal kronis atau luka pada ginjal yang parah dapat menyebabkan masalah pada hormon, sirkulasi, saraf dan tingkat energi. Pria yang menderita uraemia juga memiliki dorongan seks rendah dan impotensi. Tekanan psikologis dan fisik dari kondisi ini kemungkinan juga sangat berdampak. Ada beberapa indikasi bahwa transplantasi ginjal dapat memperbaiki impotensi, namun dalam beberapa kasus fungsi seksual dan dorongan tetap terganggu bahkan setelah dilakukannya operasi.



Klinik Sentosa adalah salah satu klinik spesialis penyakit kulit dan kelamin yang berada di Jakarta, Indonesia. Menangani setiap permasalahan penyakit kulit dan kelamin seperti penyakit menular seksual (PMS), infeksi menular seksual (IMS), Andrologi dan Ginekologi. Didukung oleh dokter ahli dan peralatan medis yang modern guna membantu jalannya proses perawatan.


Disclaimer : Hasil dapat berbeda dari masing-masing individu.






Artikel Lainnya