Bahaya dari penyakit phimosis sering terjadi adalah infeksi saluran kencing (ISK), paraphimosis atau balanitis rekuren. Retensi urine atau gangguan pada kandung kemih sehingga kesulitan untuk mengeluarkan atau mengosongkan urine) yang kemungkinan terjadi. Risiko penyakit menular seksual (PMS) lebih tinggi pada pria yang tidak melakukan sunat. Phimosis adalah faktor risiko kanker alat kelamin pria. dengan standar perawaran kesehatan yang baik, kanker alat kelamin sangat jarang terjadi. Risiko kanker dapat meningkat pada wanita dengan pria yang tidak melakukan sunat. >>> [klik] untuk mengetahui diagnosa penyakit phimosis.
Apa Yang Menjadi Komplikasi Pada Phimosis?
-
Paraphimosis
Phimosis bisa menjadi penyebab paraphimosis. Paraphimosis adalah saat kulup ditarik kembali ke kelenjar alat kelamin pria dan terjebak dalam posisi itu. Jauh lebih serius daripada phimosis. Kulup tidak dapat ditarik kembali ke kelenjar sehingga menempel disekitar batang alat kelamin. Kulit khatan membentuk pita konstriksi ketat disekitar alat kelamin pria.
Para phimosis biasanya diobati karena bisa menyebabkan penyumbatan aliran darah ke ujung alat kelamin pria yang bisa menyebabkan gangren pada alat kelamin pria. Phimosis biasanya mudah dibedakan dari para phimosis karena dalam phimosis kulit khatan terlalu kencang disekitar batang alat kelamin pria dan tidak dapat kembali ke posisi normalnya. >>> [klik] untuk mengetahui diagnosa penyakit phimosis.
-
Karsinoma Alat Kelamin Pria
Phimosis rekuren dapat meningkatkan risiko karsinoma alat kelamin pria. Pria yang memiliki phimosis memiliki riisko 5-11 kali mengalami peningkatan karsinoma alat kelamin pria dibanding pria yang tidak mengalami phimosis. Karsinoma alat kelamin pria juga lebih sering terjadi jika adanya peningkatan smegma (kotoran pada kulup bagian dalam yang berwarna putih) yang berlebihan.
Smegma (kotoran pada kulup bagian dalam yang berwarna adalah zat yang disekresikan oleh alat kelamin pria dan terbentuk jika pria tersebut tidak secara teratur mencuci daerah dibawah kulupnya. Pria dengan phimosis akan mengalami kesulitan untuk mencuci dibawah kulit khatan sehingga smegma (kotoran pada kulup bagian dalam yang berwarna putih) terbentuk dan dapat meningkatkan risiko karsinoma alat kelamin pria. Karsinoma alat kelamin pria masih cukup langka.
-
Balanoposthitis
Infeksi kelenjar dan kulup (balanoposthitis) dapat terjadi akibat pasien mengalami phimosis. Balanoposthitis jauh lebih umum pada pasien dengan phimosis. Meskipun pada umumnya dianggap sebagai kondisi yang sangat umum, dan tidak banyak orang yang pernah mengetahui phimosis. Phimosis didefinisikan sebagai ketidakmampuan kulit khatan juga disebut kulup untuk ditarik kembali ke kelenjar. Tentunya bagi setiap pria yang tidak melakukan sunat. >>> [klik] untuk mengetahui apa itu balanoposthitis.
Sebagian besar semua pria dilahirkan dengan phimosis bawaan, namun merupakan kondisi yang jinak yang memerlukan perawatan dan pada sebagian besar pada bayi kebanyakan. Phimosis pada bayi disebut keadaan patologis yang terkait dengan keluhan lokal atau kencing. Hal ini juga menunjukkan bahwa phimosis pada kebanyakan bayi bersifat fisiologis dan bukan patologis. Sedangkan phimosis pada anak-anak kebanyakan bersifat patologis bukan fisiologis.
Segera Konsultasikan Pada Klinik Utama Sentosa
Klinik Utama Sentosa adalah klinik spesialis penyakit kelamin yang memiliki peralatan atau alat-alat medis yang sudah modern dan canggih dan bertaraf nasional. Dan ditangani oleh para dokter yang sudah ahli didalam bidangnya, selain itu biaya perawatan yang sangat terjangkau. Lokasi klinik yang sangat strategis yang berada di Jakarta Indonesia. Sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya dengan memprioritaskan pasiennya nomor 1 dalam setiap pelayanannya. >>> [klik] jika ingin mengetahui gejala phimosis lebih lanjut.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai penyakit menular seksual (PMS) lainnya segera hubungi hotline kami di nomor 0813 6262 1616.
Klinik Utama Sentosa adalah salah satu klinik spesialis penyakit kelamin yang berada di Jakarta, Indonesia. Menangani setiap permasalahan penyakit kelamin seperti penyakit menular seksual (PMS), infeksi menular seksual (IMS), Andrologi dan Ginekologi. Didukung oleh dokter ahli dan peralatan medis yang modern guna membantu proses perawatan penyakit kelamin .