-
Phimosis Fisiologis
Normal bagi anak dibawah usia 2 tahun memiliki phimosis. Pada kebanyakan anak laki-laki akan memiliki kulup yang dapat ditarik pada usia 10 tahun dan 95 % akan memiliki kulup yang dapat ditarik pada usia 16 tahun. >>>untuk lebih jelas tentang penyebab phimosis [klik disini] <<<
-
Penyakit Menular Seksual
Ketika pasien memiliki penyakit menular seksual (PMS) berulang kemungkinan memiliki jaringan parut pada kulup yang dapat menyebabkan phimosis. Kasus balanopositis yang berulang yaitu adanya pembengkakan dan infeksi kulup dan kelenjar juga dapat menyebabkan phimosis.
-
Memanipulasi Fisik
Upaya yang dilakukan oleh orang tua dan anak laki-laki secara fisik menarik kembali phimosis fisiologis normal yang dapat menyebabkan perkembangan phimosis patologis (berbahaya). Bila kulit khatan dimanipulasi dengan cara ini dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut yang menyebabkan phimosis patologis. Manipulasi fisik phimosis yang konstan juga dapat memperburuknya.
-
Frenulum Pendek
Terkadang seorang pria memiliki phimosis yang sebagai akibat dari frenulum pendek. Kondisi seperti ini disebut frenulum breve. Frenulum adalah jaringan sel yang lentur yang ditemukan dibawah kelenjar alat kelamin yang menghubungkan alat kelamin ke kulup.
-
Diabetes
Penderita diabetes lebih rentan terkena infeksi, terutama jika kadar gula tidak terkontrol. Pria dengan diabetes terkadang mengalami phimosis dari balanopositis yang berulang.
-
Kondisi Kulit
Kondisi kulit lainnya yang menyebabkan peradangan dan infeksi kulup dapat menyebabkan phimosis. Tremasuk kondisi kulit seperti psoriasis, eksim, lichen planus dan lichen sclerosus. Psoriasus adalah kondisi kulit yang menyebabkan kulit tampak merah dengan bercak-bercak yang berkerak. Eksim kulit memiliki berbagai penyebab dan bahkan kadang diakibatkan alergi.
-
Kateterisasi
Phimosis dapat berkembang dari kateterisasi berulang. Tindakan khitan harus dipertimbangkan pada pasien yang harus secara kronis melakukan kateterisasi.
-
Kebiasaan Masturbasi Yang Tidak Biasa
Phimosis bisa terjadi pada pria yang memiliki kebiasaan masturbasi yang tidak biasa dan kasar. Yang kemungkinan menggosok kulit khatannya dengan benda yang bisa menyebabkan jaringan parut pada kulup dan akhirnya menghasilkan phimosis.
Penyebab Phimosis Yang Lainnya
Phimosis ada saat lahir atau jelasnya selama masa kanak-kanak, meskipun hal seperti itu dapat terjadi pada usia berapapun. Pada saat anak laki-laki berusia 12 bulan, biasanya untuk menarik kulit khatannya jika memungkinkan untuk menarik kulup anak laki-laki kembali ke kelopak pada usia 5 tahun, karne aia memiliki phimosis dan harus melakukan proses perawatan.
Penyebab kondisi bayi dan anak kecil tidak diketahui namun pada anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua, hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh bekas luka jaringan alat kelamin karena balanitis yang berulang. Penyebab kondisi alat kelamin berkisar dari kelainan bawaan hingga infeksi atau kelainan kulit hingga pilihan gaya hidup. Terkadang sebab penyebab dari kondisi alat kelamin tidak dapat ditemukan. >>>untuk lebih jelas tentang penyebab phimosis [klik disini] <<<
Adapun Penyebab Phimosis Meliputi:
-
Kelainan kongenital seperti phimosis, epispadias dan hypospadias dapat mempengaruhi alat kelamin.
-
Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan dapat menyebabkan priapisme (ereksi yang berlangsung lebih lama dari 4 jam) dan kemungkinan merupakan faktor pendukung dalam mengembangkan kanker alat kelamin.
-
Obat-obatan termasuk obat tekanan darah dan antidepresan dan dapat menyebabkan priapisme dan disfungsi ereksi (DE).
-
Adanya cedera pada alat kelamin bisa menyebabkan priapisme, penyakit peyronis, paraphimosis dan frakur alat kelamin.
-
Perawatan untuk disfungsi ereksi (DE) yang disebut terapi injeksi alat kelamin yang dapat menyebabkan priapisme.
-
Penyakit darah seperti penyakit leukimia yang dapat menyebabkan priapisme.
-
Vaskulitis (radang pada kulit) yang bisa menyebabkan balanitis.
-
Kelainan jaringan ikat bisa menyebabkan penyakit peyronie.
-
Kebersihan yang buruk dapat menyebabkan balanitis dan bisa menyebabkan phimosis.
-
Dermatitis (raang pada kulit) yang bisa menyebabkan balanitis.
-
Infeksi termasuk infeksi ragi dan infeksi menular seksual (IMS) yang dapat menyebabkan balanitis, phimosis dan kanker alat kelamin.
-
Jaringan parut yang terbentuk pada alat kelamin yang bisa menyebabkan phimosis.
-
Memiliki satu kondisi alat kelamin yang bisa menyebabkan yang lain (misalnya balanitis yang dapat menyebabkan phimosis).
Klinik Utama Sentosa adalah salah satu klinik spesialis penyakit kulit dan kelamin yang berada di Jakarta, Indonesia. Menangani setiap permasalahan penyakit kulit dan kelamin seperti penyakit menular seksual (PMS), infeksi menular seksual (IMS), Andrologi dan Ginekologi. Didukung oleh dokter ahli dan peralatan medis yang modern guna membantu proses perawatan penyakit kelamin .